BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Obat tradisional kembali populer dipilih sebagai
obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena disampmg harganya terjangkau,
tanpa efek samping juga khasiatnya cukup menjanjikan. Salah satu tanaman obat
tersebut adalah aloe vera atau lazim disebut lidah buaya. Sejak berabad-abad
yang lampau orang sudah mengenal lidah buaya sebagai obat untuk menyembuhkan
berbagai penyakit, mulai dari obat untuk kulit, penyubur rambut, dan pencahar,
akan tetapi lidah buaya sebagai obat untuk penyembuhan gastritis atau sering
disebut juga dengan sakit maag masih banyak orang yang belum mengetahuinya.
Alasan mengapa lidah buaya dipercaya memiliki peran
dalam proses penyembuhan gastritis diantaranya enzim alliase, alkalline phosphatase, amylase, carboxypeptidase,
catalase, cellulase, lipase, dan
peroxidase yang terkandung dalam gel lidah buaya dapat membanntu proses
metabolisme, mengurangi mikroorganisme dalam perut, menetralkan keasaman perut
dan dapat menghilangkan sembelit. Kemudian mengandung vitamin Bl, B2, B6, C,
mineral, asam amino, asam folat, dan zat-zat lainnya yang penting dalam proses
penyembuhan gastrilis (Purbaya, 2003).
Banyak
orang yang menderita gastrilis salah satunya karena makan tidak teratur.
Menurut Sujono Hadi (1999:181), gastritis adalah suatu peradangan pada dinding
gaster terutama pada lapisan mukosa gaster. Produksi HCL didalam lambung akan
menimbulkan mual, muntah dan anoreksia dan rasa nyeri pada penderita.
Upaya untuk pencegahan dan mengobati kelainan ini (gastrilis)
tidak terlepas dari perubahan perilaku sebagai komponen utama, disamping
motivasi dan tanggung jawab terhadap kesehatan lambung. Untuk itu perlu
pengetahuan tentang kesehatan mulut untuk menunjang keberhasilan pencegahan dan
pengobatan penyakit gastrilis secara umum, dan penanggulangannya secara khusus.
Lidah buaya (Aloe
vera) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang termasuk ke dalam
suku Liliaceae, sering ditanam didalam pot atau halaman rumah hanya saja
khasiatnya belum digunakan secara optimal, padahal lidah buaya ini mengandung
berbagai zat aktif yang dapat menyembukan berbagai penyakit, khasiat yang sudah
dikenal dari tanaman ini yaitu hanya sebagai penyubur rambut dan memperhalus
kulit akan tetapi khasiat lidah buaya untuk mengobati gastrilis belum banyak orang yang mengetahuinya
(Fumawanthi, 2002).
B. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk
mengungkapkan pengetahuan kesehatan lambung serta menambah pengetahuan bagi pembaca
dalam mengobati penyakit maag dengan cara mudah dan biaya yang murah.
Diharapkan karya ilmiah ini dapat meningkatkan kesehatan lambung dan sistem
pencernaan bagi pembaca sebagai motor
kesehatan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Lidah
Buaya
Tanaman lidah
buaya (Aloe vera) lebih dikenal sebagai tanaman hias dan banyak
digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan dan kosmetika, baik secara langsung
dalam keadaan segar atau diolah oleh perusahaan dan dipadukan dengan
bahan-bahan yang lain. Tanaman lidah buaya termasuk keluarga liliaceae yang
memiliki sekitar 200 spesies. Dikenal tiga spesies lidah buaya yang
dibudidayakan yakni Aloe sorocortin yang berasal dari Zanzibar (Zanzibar
aloe), Aloe barbadansis miller dan Aloe vulgaris. Pada umumnya
banyak ditanam di Indonesia adalah jenis barbadansis yang memiliki sinonim Aloe
vera linn (Suryowidodo, 1988). Jenis Aloe yang banyak dikenal hanya
beberapa antara lain adalah Aloe nobilis, Aloe variegata, Aloe
vera (Aloe barbadansis), Aloe feerox miller, Aloe arborescens
dan Aloe schimperi (McVicar, 1994).
Klasifikasi
lidah buaya selengkapnya adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Bangsa
: Liliales
Suku
: Liliaceae
Marga
: Aloe
Jenis
: Aloe vera (Hutapea, 1993).
Lidah buaya (Indonesia), jadam (Malaysia), crocodile
tongue (Inggris) merupakan tanaman sukulen berbentuk roset (seperti bunga rose)
dengan tinggi 30-60 cm dan diameter tajuk 60 cm atau lebih (McVicar, 1994).
Daunnya berdaging, kaku, lancip (lanceolate) dengan warna daun hijau keabu-abuan
dan memiliki bercak putih (Evans, 1993). Pada bagian pinggir daun terdapat
duri-duri kecil berwarna hijau muda (Briggs dan Calvin, 1987).
Tanaman lidah buaya memiliki batang yang tertutup
oleh pelepah daun dan sebagian lagi tertimbun oleh tanah. Dari batang tersebut
akan muncul tunas-tunas baru yang selanjutnya menjadi anakan (Sudarto, 1997).
Di daerah subtropik, tanaman ini akan berbunga pada akhir musim dingin dan
musim semi (McVicar, 1994). Bunga berbentuk seperti lonceng berwarna kuning
atau orange berukuran kira-kira 2,5 cm dan tumbuh diatas tangkai bunga (raceme)
yang tingginya mencapai 1 meter (Briggs dan Calvin, 1987; McVicar, 1994). Komposisi terbesar dari gel lidah buaya adalah
air, yaitu 99,5 %. Sisanya adalah padatan yang terutama terdiri dari karbohidrat,
yaitu mono dan polisakarida (Morsy, 1991). Nutrien yang terkandung dalam gel
lidah buaya terutama terdiri atas karbohidrat, vitamin dan kalsium.
Menurt Morsy
(1991) secara kuantitatif, protein dalam lidah buaya ditemukan dalan jumlah
yang cukup kecil, akan tetapi secara kualitatif protein lidah buaya kaya akan
asam-asam amino esensial terutama leusin, lisin, valin dan histidin. Selain
kaya akan asam-asam amino esensial, gel lidah buaya juga kaya akan asam
glutamat dan asam aspartat. Vitamin dalam lidah buaya larut dalam lemak, selain
itu juga terdapat asam folat dan kholin dalam jumlah kecil.
B. Gastrilis/Penyakit Maag
a. Definisi
Penyakit
Menurut definisi yang dikemukakan oleh Sujono Hadi (1999:181) Gastritis
adalah suatu peradangan pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster. Gastritis
atau yang lebih dikenal dengan penyakit maag berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro,
yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi atau
peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari
beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah
gastritis akut erosif. Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan permukaan
mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi. Disebut erosif
apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis.
Penyakit ini dijumpai di klinik, sebagai akibat samping pemakaian obat, sebagai
penyulit penyakit-penyakit lain atau karena sebab yang tidak diketahui.
Perjalanan penyakitnya biasanya ringan, walaupun demikian kadang-kadang
dapat menyebabkan kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran cerna atas.
Penderita gastritis akut erosif yang tidak mengalami perdarahan sering
diagnosisnya tidak tercapai. Untuk menegakkan diagnosis tersebut diperlukan
pemeriksaan khusus yang sering dirasakan tidak sesuai dengan keluhan penderita
yang ringan saja.
Jenis gastritis yang lainnya yaitu gastritis kronik. Gastritis kronik
adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun. Gastritis
kronik sering dihubungkan dengan ulkus peptik dan karsinoma lambung, tetapi
hubungan sebab akibat antara keduanya belum pernah dapat dibuktikan.
b.
Etiologi
Penyebab
gastritis menurut Sujuno Hadi (1999) akan dijabarkan menurut jenis gastritis
(Akut-Kronis).
1. Etiologi
Gastritis Akut :
Penyebabnya,
antara lain :
·
Obat-obatan : aspirin, terutama salycylat,
indomethacin, sulfonamide, obat anti inflamasi nonsteroid (AINS) dan steroid.
Aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung.
·
Alkohol, gangguan mikrosirkulasi mukosa
lambung : trauma, luka bakar, sepsis. Refluk empedu
·
Terapi radiasi
·
Mencerna asam atau alkali kuat, dll.
Secara
makroskopik terdapat lesi5 erosi mukosa dengan lokasi berbeda.
·
Jika karena stress, erosi ditemukan pada korpus dan
fundus.
·
Jika karena AINS, erosi terutama ditemukan di daerah
antrum, namun dapat juga menyeluruh.
Secara
mikroskopik, terdapat erosi dengan regenerasi epitel, dan ditemukan reaksi sel
inflamasi neutrofil yang minimal.
2. Etiologi
Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna
dari lambung atau oleh Heliobacter pylory (H. pylory).
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Kandungan Zat
Aktif Lidah Buaya
Lidah
buaya atau aloe vera termasuk suku liliaceae, konon berasal dari
kepulauan disebelah barat Afrika, hal tersebut terungkap dari catatan “Papyrus
Ebers” atau pada “Egyption Book of Remidies” di dalam buku itu
dikisahkan bahwa pada jaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan untuk bahan
baku kosmetika dan pelembab kulit.
Sekilas
lidah buaya atau aloe vera hanya merupakan tanaman hias yang banyak memenuhi
pot di rumah-rumah, akan tetapi ternyata lidah buaya mempakan tanaman yang
memiliki banyak kandungan zat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Menurut Purbaya (2003) saat ini sudah banyak lidah buaya digunakan untuk
mengobati Diabetes Melitus, sembelit, radang tenggorokan, menurunkan kadar
kolesterol yang tinggi, disentri, beri-beri, anemia, bisul, tumor, dan lainnya.
Akan tetapi belum banyak orang yang menggunakan lidah buaya sebagai obat
penyakit maag.
Aloe vera
atau yang disebut lidah buaya , adalah tanaman yang dikenal untuk mengurangi
peradangan dan umumnya digunakan untuk mengobati luka bakar dan luka kulit
lainnya. Ini menghasilkan gel obat dari dalam, berdaging kaktus seperti
daun dan lateks kuning ditemukan di bawah kulit. Ini dapat dimasukkan ke dalam bentuk kapsul, bubuk, gel, krim atau
minuman. Cukup ada bukti lidah buaya oral untuk
dianggap sebagai ukuran pengobatan yang efektif untuk gastrilis. Didalam
gel aloe vera ini dipercaya mengandung berbagai zat aktif dan enzim yang sangat berguna untuk menyembuhkan
berbagai penyakit. Karena kandungan zat aktif dan enzim inilah maka sifat gel
ini sangat sensitif terhadap suhu, udara dan cahaya, serta sangat mudah
teroksidasi gel akan mudah berubah warna menjadi kuning hingga coklat
(Furnawanthi, 2002).
Tabel Kandungan zat
aktif lidah buaya (aloe vera)
ZAT
|
KEGUNAAN
|
Lignin
|
|
Saponin
|
|
Komplek
Anthraquinone aloin,
Barbaloin, Iso-barbaloin, Anthranol, Aloe emodin, Anthrancene, Aloetic acid, Ester Asam Sinamat, Asam Krisophanat, Eteral oil, Resistanol |
|
Vitamin
B1, B2, Niacinamida, B6, Cholin, Asam Folat
|
|
Enzim
oksidase, amilase, katalase, lifase, protease
|
|
Monosakarida,
polisakarida, selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa
|
|
( Furnawanthi, Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya
si Tanaman Ajaib,
2002)
B. Penyakit
Maag dan Implikasi Terhadap Zat Gizi
Gastrilis
atau penyakit maag adalah cedera pada lapisan mukosa lambung, paling umunm
terjadinya sakit maag adalah infeksi bakteri Helicobachter Pylori. Merokok
dan minuman alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan mukosa.
Penyakit maag ini disebabkan juga karena stres. Pernyataan ini sesuai dengan definisi
yang dikemukakan oleh Sujono Hadi (1999:181) gastritis adalah
suatu peradangan pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster.
Penderita gastritis dianjurkan untuk
menghindari atau tidak mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu yang dapat
merusak lapisan mukosa lambung (sawi, kedondong, pisang, keju, nangka, dll)
sehingga secara tidak langsung penderita akan kekurangan beberapa zat gizi
tertentu seperti kalsium, vitamin A. untuk mengatasinya, penderita dianjurkan
untuk mengonsumsi multivitamin (vitamin B, A, E, C).
Panderita
gastritis sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang terlalu banyak serat,
padahal seperti serat baik untuk pencernaan. Sehingga penderita gastritis
secara tidak langsung akan terkena konstipasi atau sembelit.
C. Proses Kerja
Lidah Buaya dalam Lambung
Bukti
perintis menunjukkan bahwa manfaat dari mengambil 25 sampai 50 ml gel lidah
buaya dua kali per hari dan menunjukkan pengurangan sakit maag. Tahun 2004
hewan penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Ethnopharmacology"
ditemukan lidah buaya dapat menghambat sekresi asam lambung dan melindungi
lambung terhadap lesi mukosa. Sebuah studi tahun 2006
diterbitkan dalam "World Journal of Gastroenterology" menemukan bahwa
lidah buaya benar-benar bisa membantu penyembuhan penyakit maag. Temuan ini memberikan kesempatan untuk penelitian lebih lanjut dan
kemungkinan pengobatan sakit maag menggunakan produk berasal dari lidah buaya.
Karena lidah buaya yang bersifat pahit,
maka dianjurkan untuk mengolahnya menjadi minuman yang lebih menarik dan mudah
untuk di konsumsi seperti jus.
Aloe
vera mengandung penyembuhan alami dan efek antibakteri yang memberikan
penyembuhan bagi penyakit maag. Lapisan perut dan area lain
dari saluran pencernaan terdiri dari sel-sel epitel yang jauh seperti sel-sel
kulit Anda. Jus lidah buaya maka dapat membantu mengurangi
peradangan dan iritasi untuk mengobati sakit maag. Sifat menenangkan membantu meringankan rasa sakit dan iritasi,
sedangkan efek antibakteri yang menargetkan ulkus-inducing bakteri H. pylori. "The British Journal of General Practice" melaporkan
bahwa beberapa studi penelitian telah menunjukkan efektivitas lidah buaya untuk
mengobati sakit maag. Jus lidah buaya mengandung pulp dan digunakan untuk penggunaan
internal, laporan sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2007 dalam
"Journal of Environmental Science and Healty." Sama seperti lidah buaya memudahkan peradangan dan kecepatan
penyembuhan pada tubuh, menelan sebagai tonik kesehatan dapat membantu
meringankan luka dan peradangan pada lambung dan saluran pencernaan. Hanya lidah buaya diproduksi untuk penggunaan internal harus
dikonsumsi.
Berikut
adalah cara mengolah lidah buaya agar menjadi jus yang enak untuk dinikmati,
sekaligus akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh :
1. Bahan –
bahan :
- Lidah Buaya ukuran besar 2 batang
- Daun Pandan 1 lembar
- Air secukupnya
- Madu Lebah (Randu) secukupnya
2. Cara mengolah lidah buaya
- Cuci bersih lidah buaya. Lepaskan kulit lidah
buaya, ambil dagingnya. Lalu, potong sesuai selera.
- Cuci hingga bersih (tidak berlendir) dan
tiriskan.
- Untuk menghilangkan bau lidah buaya yang tak
sedap dan mengecilkan pori-pori lidah buaya agar tidak hancur, ambil daun
pandan dan masak bersama air. Setelah masak, angkat dan diamkan sekitar 2
menit. Masukkan potongan lidah buaya dan aduk hingga merata.
- Diamkan selama 5 menit. Lalu, tiriskan dan
pisahkan air daun pandan dan lidah buaya. Masukkan dalam toples berbeda.
Simpan dalam lemari es.
3. Cara membuat jus
- Ambil lidah buaya yang sudah diolah sesuai selera
ke dalam gelas.
- Masukan air daun pandan, madu
randu dan es batu ke dalam blender hingga berbusa. Lalu, campurkan ke
dalam gelas yang telah berisi lidah buaya.
D. Efek Samping
dan Peringatan Umum
Jus
lidah buaya yang mengandung lateks atau cairan pahit kuning merupakan obat
pencahar yang kuat. Hal ini dapat menyebabkan kram perut dan diare. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan diare, masalah ginjal,
perubahan gula darah, penurunan kadar kalium, malaise dan masalah jantung. Beberapa kematian telah dilaporkan. Mereka yang sedang hamil atau
menyusui tidak harus mengambil gel lidah buaya atau lateks, karena dapat
menimbulkan seperti yang berkaitan dengan cacat keguguran dan kelahiran. Hal
ini juga dapat memperburuk gejala wasir. Sepotong kontroversial
informasi bahwa produk lidah buaya yang terbuat dari seluruh daun akan berisi
beberapa lateks lidah buaya.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lidah buaya merupakan salah satu tanaman yang
mengandung manfaat banyak bagi kesehatan manusia. Diantaranya yaitu untuk
mengobati gastrilis atau yang lebih dikenal dengan penyakit maag. Gastrilis adalah cedera pada lapisan mukosa lambung.
Aloe
vera mengandung penyembuhan alami dan efek antibakteri yang memberikan
penyembuhan bagi penyakit maag. Lidah buaya dapat menghambat sekresi asam
lambung dan melindungi lambung terhadap lesi mukosa. Dengan meminum 25 sampai
50 ml gel lidah buaya dua kali per hari dan menunjukkan pengurangan sakit maag.
Maka jus lidah buaya dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi untuk
mengobati sakit maag. Sifat menenangkan membantu
meringankan rasa sakit dan iritasi, sedangkan efek antibakteri yang menargetkan
ulkus-inducing bakteri H. pylori. Namun jus lidah buaya yang
mengandung lateks kuning dan pahit dapat menimbulkan kram perut dan diare.
B.
Saran
Setelah dijelaskan kandungan manfaat yang terdapat
dalam lidah buaya dan zat-zat yang terdapat di dalamya yang berguna sebagai obat
gastrilis atau penyakit maag, pembaca dapat mencobanya sebagai alternatif
penyembuhan penyakit maag yang alami dan mudah didapat. Dan tidak lupa dengan
disertai do’a kepada Allah karena kesembuhan yang sebenarnya hanya diberikan
oleh Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Beland, F. 2007. Journal of Environmental Science and Healty : Evaluasi Sifat Biologi dan Toksikologi dari
Barbadensis Aloe (Miller), Aloe Vera. http://www.livestrong.com/article/495917-aloe-vera-juice-for-a-stomach-ulcer/#ixzz2H6SwNN1G Acessed 19 Juli
2011.
Briggs,
G.B and C. L. Calvin. 1987. Indoor Plants. John Wiley and
Sons. New York.
Brunner&Suddrath.
2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah edisi 8. Jakarta: EGC.
Eamlamnam, K. 2006. World Journal of Gastroenterology : Pengaruh Aloe Vera dan
Sukralfat pada Perubahan Microcirculatory Lambung, Tingkat Sitokin dan
Penyembuhan Ulkus Lambung Tikus. http://www.livestrong.com/article/524231-aloe-vera-for-stomach-ulcers/#ixzz2H6Rc6aOr
Accesed 23 Agustus 2011.
Evans, J. 1993. The
New Indoor Plant. Kyle Cathie Limited. London.
Fumawanthi,
I. 2004. Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Agro Media
Pustaka. Jakarta.
Hadi, Sujono, 1999, Gastroenterology,
Penerbit Alumni, Jakarta.
http://karodalnet.blogspot.com/2011/11/cara-mengolah-lidah-buaya-menjadi-jus.html
Accesed 11 November 2011.
Hutapea,
J. R. 1993. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (II). Departemen
Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta
McVicar,
J. 1994. Jekka’s Complete Herb Book. Kyle Cathie Limited. London
Morsy,
E. M. 1991. The Final Technical Report of Aloe
vera : Stabilization and Processing for The Cosmetics Beveage and Food
Industries. Aloe Industry and Technology Institute. Phoenix. USA.
Purbaya
J.R. 2003. Mengenal & Memanfaatkan Khasiat Aloe Vera. CV.
Pionerjaya. Bandung.
Sudarto, Y. 1997. Lidah
Buaya. Kanisius. Yogyakarta
Yusuf, S. 2004. Journal of Ethnopharmacology : Pengaruh
Aloe Vera A. Berger (Liliaceae) pada Sekresi Asam Lambung dan Cedera mukosa
lambung akut pada Tikus. http://www.livestrong.com/article/524231-aloe-vera-for-stomach-ulcers/#ixzz2H6Rc6aOr
Accesed 23 Agustus 2011.
Oh ternyata lidah buaya bisa buat sakit maag juga ya. Kira saya hanya kunyit dan temulawak saja yang ampuh
BalasHapus