Langsung ke konten utama

Materi Kuliah Ansietas

Oleh : Arnika Dwi Asti, S.Kep, Ns

Ansietas adalah keadaan emosi dan pengalaman subyektif  individu, tanpa objek yang spesifik karena ketidaktahuan dan mendahului semua pengalaman yang baru seperti masuk sekolah, pekerjaan baru, atau melahirkan anak. Ansietas berbeda dengan takut (Stuart, 2009). 
Ansietas adalah respons emosi seperti takut akan sesuatu yang akan terjadi, ketegangan, perasaan gelisah untuk antisipasi dari bahaya dengan sumber sebagian besar tidak diketahui atau tidak dikenali (Townsend, 2009).
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi, ketika merasakan cemas individu merasakan ketidak nyamanan atau takut, atau memiliki perasaan akan ditimpa malapetaka dan individu tidak mengerti mengapa perasaan yang mengancam tersebut terjadi (Comer, 1992 dalam Videbeck, 2001).
Beberapa definisi tersebut diatas memberi penjelasan bahwa ansietas merupakan  suatu respon emosi  disertai rasa takut yang tidak jelas, tidak ada objek yang spesifik yang sumbernya,  tidak diketahui, tidak dikenali, menimbulkan ketegangan, perasaan gelisah, adanya ancaman dan menimbulkan ketidaknyamanan. 


A. Tingkat Ansietas
Menurut Peplau (1963) dalam Stuart (2009) tingkat ansietas dibagi menjadi empat, yaitu : 
  1. Ansietas ringan, berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Selama tahap ini, individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang persepsinya. Kecemasan ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.
  2. Ansietas sedang, memungkinkan individu berfokus pada hal yang penting dan mempersempit lapang persepsi. Individu melihat, mendengar dan menyerap lebih sedikit.
  3. Ansietas berat ditandai dengan lapang pandang yang berkurang. Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir tentang hal lain. Semua perilaku diarahkan pada pengurangan kecemasan dan memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain.  
  4. Panik, berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror serta tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. 

B. Teori-Teori yang Mendasari
  1. Teori Psikonalisis : Freud (1936) dalam Videback, (2001) memandang ansietas adalah sutu kondisi yang alamiah seseorang sebagai stimulus untuk perilaku dan menjelaskan mekanisme pertahanan sebagai upaya manusia  untuk mengendalikan kesadaran terhadap ansietas. Sebagai contoh jika seseorang memiliki pikiran dan perasaan yang tidak tepat sehingga meningkatkan ansietas, ia merepresikan pikiran dan perasaan tersebut.
  2. Teori Interpersonal : Ansietas muncul dari masalah-masalah dalam hubungan interpersonal (Harry Stack Sullivan, (1952) dalam Videback, 2001). Ansietas yang yang terjadi pada bayi atau anak dapat disebabkan oleh pengasuh yang tidak adekuat dalam mengasuh, gugup ketika menggendong atau memegang anak dan adanya pesan yang berubah. Ansietas yang ditujukan oleh bayi atau anak dapat mengakibatkan disfungsi misalnya kegagalan untuk mencapai tugas perkembangan yang sesuai dengan usia. 
  3. Teori Perilaku : Memandang ansietas sebagai sesuatu yang dipelajari  melalui pengalaman individu dan sebaliknya perilaku dapat diubah atau dibuang oleh individu  melalui pengalaman baru.
Predisposisi
Biologi : peningkatan neurotransmitter GABA
Sosial Budaya : norma, ekonomi, tanggungjawab, tempat asing
Presipitasi
  • Salah satu penyebab biologis yang dapat menimbulkan ansietas yaitu gangguan fisik (Suliswati, 2007) dan (Fracchione, 2004).
  • Status ekonomi dan pekerjaan dapat mencetuskan seseorang mengalami ansietas (Tarwoto & Wartonah, 2003).

Respon Terhadap Stressor
Kognitif
  • Ansietas Ringan : fokus perhatian cepat berespon terhadap stimulus, motivasi belajar tinggi, pikiran logis, orientasi baik
  • Ansietas Sedang : fokus pada hal yang penting, perhatian menurun, ingatan menurun
  • Ansietas Berat : fokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik, egosentris, pelupa
  • Panik : fokus perhatian terpecah, disorientasi waktu, tempat, orang

Fisik
  • Ansietas Ringan : TTV normal, nafsu makan +, tidur teratur, tdk ada keluhan kulit, rileks, Eliminasi baik, mulut & saliva normal
  • Ansietas Sedang : TD naik, RR cepat, nadi cepat,nafsu makan +/-, tegang, sulit mengawali tidur, frekuensi BAB & BAK naik, sering berkeringat, akral dingin, mulut kering
  • Ansietas Berat : TD naik, nadi cepat, nafas cepat, sering terbangun dari tidur, keringat berlebihan,nafsu makan -, frekuensi BABA & BAK naik, rahang tegang, mulut kering
  • Panik : TD naik lalu turun, nadi cepat lalu lambat, nafas cepat & dangkal, menyeringai, mulut ternganga, mual & muntah, insomnia/mimpi buruk, retensi urin & konstipasi, keringat berlebih, kulit tersa panas dingin, mulut kering sekali

Perilaku
  • Ansietas Ringan : motorik terarah, komunikasi koheren, kreatif, memerlukan orang lain
  • Sedang : gerakan tidak terarah, komunikasi koheren, produktifitas menurun, memerlukan orang lain
  • Ansietas Berat : agitasi, bicara cepat, produktifitas kurang, interaksi sosial kurang
  •  Panik : Aktivitas motorik meningkat, inkoheren, produktifitas tidak ada, menarik diri

Emosi
  • Ansietas Ringan : konsep diri ideal diri tinggi,  penguasaan diri tergesa-gesa
  • Ansietas Sedang : tidak percaya diri, tidak sabar
  • Ansietas Berat : merasa bersalah, bingung
  • Ansietas Panik : putus asa, lepas kendali 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Ilmiah Sederhana "Jus Lidah Buaya Untuk Penyakit Maag"

BAB I PENDAHULUAN   A.     Latar Belakang Obat tradisional kembali populer dipilih sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena disampmg harganya terjangkau, tanpa efek samping juga khasiatnya cukup menjanjikan. Salah satu tanaman obat tersebut adalah aloe vera atau lazim disebut lidah buaya. Sejak berabad-abad yang lampau orang sudah mengenal lidah buaya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari obat untuk kulit, penyubur rambut, dan pencahar, akan tetapi lidah buaya sebagai obat untuk penyembuhan gastritis atau sering disebut juga dengan sakit maag masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Alasan mengapa lidah buaya dipercaya memiliki peran dalam proses penyembuhan gastritis diantaranya enzim alliase, alkalline phosphatase, amylase, carboxypeptidase, catalase, cellulase, lipase, dan peroxidase yang terkandung dalam gel lidah buaya dapat membanntu proses metabolisme, mengurangi mikroorganisme dalam perut, menetralkan keasaman perut dan da

Makalah Tanaman Lidah Buaya

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Lidah Buaya atau yang biasa disebut Aloe vera (Latin: Aloe barbadensis Milleer) merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di benua Afrika. Tamanan Lidah Buaya ini telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa. Fakta sejarah yang ada menyebutkan bahwa Bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat lidah buaya sebagai tanaman kesehatan sejak tahun 1500 SM. Karena manfaat lidah buaya yang begitu luar biasa, bangsa Mesir kuno menyebut tanaman lidah buaya sebagai tanaman keabadian. Tidak hanya itu, seorang dokter dari zaman Yunani kuno yang bernama Dioscordes, menyebutkan jika salah satu manfaat lidah buaya yakni memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit. Misalnya radang tenggorokan, bisul, rambut rontok, wasir, dan kulit memar, pecah-pecah serta lecet. Tanaman Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai p

Pamflet Acara Nonton Bareng

          Ini dia pamflet kedua buatan saya, masih sederhana aja si belum bisa bikin orang koprol hehe... tapi lumayan lah seengganya saya bisa berguna buat satu atau beberapa orang, eh ga nyambung yah hehe... Sebenernya gak semuanya asli bikinan saya ada yang sebagian di robah sama seseorang (special loh :D) dan hasilnya begini lah hasil karya kami berduaaaaa!! (lama-lama postingannya alay yah, -___-") Semoga bisa ngasih inspirasi buat pembaca :)