Langsung ke konten utama

Peran dan Fungsi Perawat

Kiat Perawat (Nursing Arts)
Kiat perawat lebih di fokuskan pada kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat-kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyamanan dan kepuasan pada klie. Kiat-kiat itu adalah :
1. Caring
    Menurut Washton(1979), ada sepuluh faktor dalam unsur-unsur karatif, yaitu :

  • nilai – nilai humanistic – altruistik
  • menanamkan semangat dan harapan
  • menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain
  • mengembangkan Sikap saling tolong menolong
  • mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk
  • mampu memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan
  • prinsip belajar – mengajar
  • mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik mental
  • sosiokultural dan spiritual
  • memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi
2. Sharing, artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa        nyaman kepada klien.
4. Crying, artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994)
6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya

Peran Perawat
Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari :
Sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
Sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien & kelg dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat juga berperan dalam mempertahankan & melindungi hak-hak pasien meliputi :
• Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
• Hak atas informasi tentang penyakitnya
• Hak atas privacy
• Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
• Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian

Sebagai educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan,
gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien
setelah dilakukan pendidikan kesehatan
Sebagai koordinator
Peran ini dijelaskan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari
tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.
Sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapi, ahli gizi dll dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan.
Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan, kerjasama,
perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
Sebagai pembaharu
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan 

Fungsi Perawat

Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan untuk memenuhi KDM
Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari
perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat
spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana
Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu
dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama
tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja
melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Ilmiah Sederhana "Jus Lidah Buaya Untuk Penyakit Maag"

BAB I PENDAHULUAN   A.     Latar Belakang Obat tradisional kembali populer dipilih sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena disampmg harganya terjangkau, tanpa efek samping juga khasiatnya cukup menjanjikan. Salah satu tanaman obat tersebut adalah aloe vera atau lazim disebut lidah buaya. Sejak berabad-abad yang lampau orang sudah mengenal lidah buaya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari obat untuk kulit, penyubur rambut, dan pencahar, akan tetapi lidah buaya sebagai obat untuk penyembuhan gastritis atau sering disebut juga dengan sakit maag masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Alasan mengapa lidah buaya dipercaya memiliki peran dalam proses penyembuhan gastritis diantaranya enzim alliase, alkalline phosphatase, amylase, carboxypeptidase, catalase, cellulase, lipase, dan peroxidase yang terkandung dalam gel lidah buaya dapat membanntu proses metabolisme, mengurangi mikroorganisme dalam perut, menetralkan keasaman perut dan da

Makalah IPSG 6 MENGURANGI RESIKO PASIEN CEDERA KARENA JATUH

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang        Tenaga keperawatan merupakan salah satu bagian dari tenaga kesehatan secara umum. Tenaga kesehatan secara umum, terdiri dari: tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga paramedis non-keperawatan dan tenaga non medis. Tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, dari semua katagori, tenaga perawatan merupakan tenaga terbanyak dan waktu kontak lebih lama dengan pasien dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang lain, serta berada pada semua setting pelayanan kesehatan sehingga tenaga perawatan mempunyai peranan penting terhadap mutu pelayanan di rumah sakit. Kerja keras perawat tidak dapat mencapai level optimal jika tidak didukung dengan sarana prasarana, manajemen rumah sakit dan tenaga kesehatan lainnya.        Keselamatan ( safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu keselamatan pasien ( patient safety ) , keselamatan pekerja atau petuga

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK KEJANG DEMAM

A.     IDENTITAS 1.       Identitas Klien Nama                                : An. K Alamat                             : Puring 01/07 Umur                                : 19 bulan Suku                                 : Jawa Jenis kelamin                    : Perempuan Agama                              : Islam Tanggal masuk RS           : 3 Januari 2013 Tanggal pengkajian          : 4 Januari 2013 2.       Identitas Penanggung Jawab Nama                                : Tn. N Umur                                : 30 tahun Jenis kelamin                    : Laki - laki Alamat                             : Puring 01/07 Agama                              : Islam Pendidikan                       : SMA Pekerjaan                          : Wiraswasta Hubungan dgn klien        : Orang tua pasien B.     RIWAYAT KEPERAWATAN 1.       Keluhan utama Kejang 2.       Riwayat penyakit sekarang Ibu pasien mengatakan anaknya kejang dan demam sejak 2